Minggu, 07 November 2010

PHENOBARBITAL

1.         Bentuk sediaan
a.       Tablet
Phenobarbital 30 mg- tiap tablet mengandung fenobarbital 30 mg
Phenobarbital 100 mg – tiap tablet menngandung fenobarbital 100 mg
b.      Injeksi
Phenobarbital 50- tiap ml mengandung fenobarbital 50mg dalam larutan propilengkol 90%
2.         Fafrmakologi
Fenobarbital merupakan “long acting barbiturate” yang memiliki khasiat hipnotik, sedatif, anti konvulsi sserta sebagai peleamas otot rangka (“muscle reclaxan”). Dalam propilenglikol 90% obat ini dapat larut sempurna dan stabil, sehingga tepat sebagai sediaan injeksi.

3.         Indikasi
a.       Sebagai hipnotik dan sedatif, dipakai dalam keadaan insomnia, histeria, ansietas, neurosis dan migren.
b.      Antikonvulsi pada keadaan epilepsi, kejang-kejang, keracunan strihnin, tetanus.

4.         Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap barbiturat atau komponen sediaan, gangguan hati yang jelas, dispnea, obstruksi saluran nafas, porfiria, hamil.

5.         Efek samping
Indiosinkrasi jarang terjadi pada dosis terapi. Dosis berlebihan dapat menyebabkan penurunan suhu badan, depresi atau paralisis, payah ginjal dan hilangnya reflek.

6.         Tanggung jawab perawat
Dalam memberikan obat kepada klien seorang perawat hendaknya memperhatikan prinsip enam benar yaitu:
1.      Benar Pasien
Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa terlewbih dahulu.
2.      Benar Obat
3.      Benar Dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu, perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep.
4.      Benar Cara/Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
5.      Benar Waktu
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu karena susu dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.
6.      Benar Dokumentasi
Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan.


1 komentar: